Monday, August 27, 2012

Penghianat

Firman Allah  SWT dalam surat An Nisaa’ ayat 105:
 
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,
 
Hadits Rasulullah saw dalam Al Bayan no:
1025 Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Ketika Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian pada Hari Kiamat kelak, maka setiap orang yang melakukan pengkhianatan akan diberikan tanda sebuah bendera yang bertulis: Ini adalah bukti tanda pengkhiatannya kepada Fulan bin Fulan
 
Penghianat kadang disebut pahlawan bagi orang merasa diuntungkan oleh si penghianat sebagaimana dalam ayat di atas.  Asbabul nuzul ayat tersebut adalah adanya seorang yang bernama Thu’mah mencuri dan kemudian barang itu disembnyikan di rumah seorang Yahudi.  Thu’mah tidak mengakuinya, bahkan  menuduh orang Yahudi itulah pncurinya.  Hal ini diajukan oleh kerabatnya Thu’mah kepada Raulullah saw agar beliau membela Thu’mah dan menghukum orang Yahudi, kendatipun mereka tahu bahwa Thu’mahlah yang mencurinya.  Hamper-hampir Raslullah saw membenarkan tuduhan tuduhan Thu’mah dan kerabatnya terhadap orang Yahudi tersebut.
 
Kalau kita melihat kehidupan sekarang ini banyak orang melakukan penghianatan karena demi menjaga nama baik, baik demi partai maupun institusi dimana mereka bekerja ataupun demi nama baik dirinya sendiri.  Benarkah apa yang mereka lakukan, maka bagi yang dibela tentu saja, tetapi bagaimana di hadapan Allah SWT yakinkah mereka bahwa di hadapan Allah SWT memperoleh penghargaan yang sama?  Beberapa contoh yang banyak dilakukan oleh orang adalah dengan kata amat meyankikan: “ ITU TIDAK BENAR” atau kalau harus bersaksi adalah ucapan yang popular adalah:  “LUPA  atau TIDAK TAHU”.   Marilah kita biasakan jangan sebagaimana kebanyakan orang yang suka menjadi “pahlawan”  yang pada hakekatnya adalah penghianat karena penghianat di akhirat kelak akan ditandai oleh Allah dengan bendera yang mengakatan tentang apa yang kita lakukan dan kepada siapa kita melakukan penghianatan sebagaimana peringatan Rasulullah di atas.   Jadilah seperti contoh di sekitar kita, kalau ia pohon cabai ditanam di lingkungan tebu sekalaipun, maka ia tetap menyatakan dirinya cabai dengan mengeluarkan buahnya tetap pedas.  Lingkungan kita adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang dapat menjadi pelajaran bagi kita orang-orang yang berakal.   Wallahu a’lam

0 comments: