Showing posts with label puasa. Show all posts
Showing posts with label puasa. Show all posts

Saturday, June 4, 2016

Menjaga Lisan di Waktu Puasa

Firman Allah SWTdalam surat Al Humazah ayat 1-4:
1.      Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2.      yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
3.      dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,
4.      sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

Hadits dalam Al Bayan no:
543 Hadis Abu Zar r.a: Diriwayatkan dari al-Ahnaf bin Qais r.a katanya: Pada suatu ketika, aku pergi ke Madinah. Ketika tiba di satu halaqah yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang Quraisy, tiba-tiba datang seorang lelaki yang pakaian kasar, berbadan kasar dan berwajah buruk lalu berhenti mendekati mereka. Dia berkata: Beritahukanlah kepada orang-orang yang menumpuk harta karena tidak mau membelanjakannya di jalan Allah bahwa batu membara yang dipanaskan di dalam Neraka Jahanam akan diletakkan pada dada mereka hingga keluar tulang dada dari ujung kedua bahunya kemudian diletak pula pada ujung kedua bahunya hingga keluar tulang bahu dari dadanya. Batu membara itu tidak pernah berhenti bergerak. al-Ahnaf berkata: Orang- orang menundukkan kepala masing-masing. Aku tidak dapati seorang pun di antara mereka yang menyahutnya lalu orang itu berlalu. Aku mengikutinya hinggalah dia berhenti di tempat satu rombongan. Lalu aku berkata kepadanya: Aku tidak melihat pada mereka kecuali rasa tidak suka terhadap apa yang engkau katakan kepada mereka. Orang itu berkata: Mereka tidak mengetahui atau memikirkan apa pun. Dulu orang yang kucintai, Abu al-Qasim yaitu Rasulullah s.a.w memanggilku lalu aku pun menyahut panggilan baginda. Baginda s.a.w bertanya kepadaku: Adakah engkau melihat bukit Uhud? Aku melihat ke arah matahari dan aku menyangka baginda akan mengutusku untuk suatu keperluan. Aku pun menjawab: Aku melihatnya. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda: Aku tidak akan merasa tenang sekalipun aku mempunyai emas sebesar itu yang dapat aku belanjakan kesemuanya kecuali tinggal tiga dinar. Kemudian orang-orang itu mengumpulkan harta dunia dan mereka itu tidak mengetahui atau memikirkan apa pun. al-Ahnaf bertanya: Kenapa dengan engkau dan saudara-saudaramu dari Quraisy? Kenapa engkau tidak berjumpa mereka dan memintanya dari mereka? Orang itu berkata: Tidak, demi Tuhanmu! Aku tidak akan meminta keperluan dunia dari mereka dan juga meminta keputusan dari mereka mengenai urusan agama sehinggalah aku menemui Allah dan RasulNya
Kebanyakan manusia suka mengeluh, mengumpat dan mencela sesuatu yang tidak berkenan baginya, orang yang demikian termasuk orang-orang akan celaka kelak.  Apa yang mereka lakukan itu menunjukkan rasa yang tidak mudah bersyukur, dalam renungan sebelumnya Allah pernah mengingatkan kita jangann bergembira dengan apa yang diperole dan jangan sedih dengan apa yang luput dari kita, artinya apapun keadaannya kita tetap harus bersyukur kepada Allah SWT dengan meningkatkan, setidaknya, menjaga ibadah kita kepada Allah SWT. Kecelakaan yang  ketiga adalah bagi mereka yang orang yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan menghitung-hitungnya sehingga menjadikannya kikir untuk membelanjakannya di jalan Allah, karena apa yang mereka cari adalah untuk persiapan hidup mereka selama-lamanya kalau bisa !

Allah tidak berkenan kepada mereka yang menjadi pengumpat, pencela maupun pengumpul harta mereka, dalam ayat selanjutnya akan mereka itu dilempar ke dalam neraka huthomah dan seterusnya.  Untuk itu hendaknya apapun yang kita peroleh kita syukuri tanpa keluhan, dan umpatan.  Insya Allah kalau kita syukuri Allah akan berkean menambah kenikmatanNya kepada kita, kalau kita sedang diuji dengan musibah dan kita bersabar dan bersyukur, karena mengeluhpun tidak akan mengubah penderitaan kita, insya Allah, Allah SWT akan mengganti  musibah itu dengan yang lebih baik.

Berkaitan dengan puasa, Rasulullah bersabda:’ Barang siapa tidak dapat meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta/maksiat (selama puasa), maka Allah SWT tidak membutuhkan lapar dan hausnya”.  Artinya puasa kita akan sia-sia kalau kita tidak dapat menjaga lisan kita dengan kata-kata kotor, dusta, mengumpat dsb, kecuali hanya menggugurkan kewajiban puasa, tanpa pahala.  

Thursday, December 16, 2010

Apakah Puasa Sehari Tanggal 11 Muharram Disunnahkan?

Assalam ‘Alaikum Wr. Wb.
Ustadz saya pernah mendengar keterangan tentang puasa tanggal 11 Muharram. Padahal yang saya tahu yang ada hanya puasa tanggal 9 dan 10-nya. Mohon penjelasannya.
Ibu Nur
Jamaah Pengajian Masjid Nurul Jannah-Bekasi
Jawaban oleh Ustd. Badrul Tamam 
Wa’alaikum Salam Wr. Wb.
Alhamdulillah, puja dan puji bagi Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasul-Nya, Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pada dasarnya memperbanyak puasa pada bulan Muharram sangat-sangat dianjurkan, khususnya pada tanggal 10-nya yang dinamakan dengan hari ‘Asyura. Juga dianjurkan untuk berpuasa tenggal 9-nya, yang disebut sebagai hari Tasu’a. Tujuannya, untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani -yang sebagiannya- mereka berpuasa pada hari kesepuluhnya (‘Asyura) saja.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982 dari Abu Hurairah)
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975)

Tuesday, December 14, 2010

Besok Hari Puasa Tasu'a dan Kamisnya Puasa 'Asyura

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan beberapa musim sebagai ladang memanen pahala, salah satunya pada syahrullah al-Muharram. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah yang telah melaksanakan puasa ‘Asyura dan berniat melaksanakan puasa Tasu’a, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah Ta’ala berfirman,
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36)